(IMAGES BY GOOGLE)
Yup
baru-baru ini memang sedang viral kasus video seks yang tersebar luas di dunia
maya, banyak sekali teman-teman saya yang nonton video tsb secara berjamaah.
Awal mula
video tsb viral karena banyak nya OA di line yang membagikan video tsb, belum
lagi teman-teman yang rajin share sana-sini ke group nya masing-masing.
Saat saya
melihat tanggapan teman-teman dan juga keluarga mereka cenderung menyalahkan si
“wanita” padahal yang ada di video bukan hanya wanita tapi juga ada pria,
berbagai macam umpatan dan cacian sangat sering mereka lontarkan kepada pelaku
wanita, mulai dari kata “murahan” “pelacur” “tidak punya harga diri” “Kalo gua
emak nya udah gua bacok tuh anak” dan masih banyak kalimat-kalimat lain yang
menyudutkan perempuan dan hanya perempuan lah yang medapat cibiran juga hinaan
dari masyarakat sekitar, dan mendapat banyak sanksi social. Saya lihat
laki-laki bisa lepas tangan dan bernafas bebas seolah-olah dia tidak melakukan
kesalahan, kita bisa lihat pencarian paling tinggi pasti di raih oleh pihak
wanita, dari mulai nama nya dan media social yang dia punya para netizen lebih
terfokus mencari wanita nya dari pada laki-laki nya.
Yang bikin
saya sebel itu mereka mengolok-olok habis-habisan tanpa henti tapi mereka juga
menikmati video seks tersebut.
Well bukan
karena saya perempuan jadi saya membela dia, bukan loh bukan. Saya hanya merasa
tidak nyaman dan kasihan melihat korban yang terus di bully oleh banyak orang
bahkan orang yang gak tau apa-apa bully dia dan ngomong seenak jidat, untuk
teman-teman yang sering menghakimi dia, apakah kalian gak pernah berfikir
bagaimana beban psikologi nya? Kok seneng banget sih bully orang tanpa tau
alasan nya dan kenapa hanya menilai satu aspek saja? Kenapa gak pernah mikirin
bagaimana perasaan nya?
Saya mikir
gimana kedepan nya nanti apakah dia bakal hidup tenang lagi tanpa ada gangguan
dari masyarakat dan lepas dari sanksi social, gimana kesehatan mental nya?
Apakah dia bakal depresi dan bunuh diri? Gimana cita-cita dia yang udah dia
kejar dan dia bangun apakah tetap jalan atu akan hancur?
Dan aku
denger kata nya yang ada di video itu bukan dia.
Makanya buat teman-teman jangan
langsung percaya rumor yang beredar kalem aja dulu jangan heboh yang di duluin.
Yang pantas
di salahkan menurutku adalah si penyebar bukan pelaku nya, karena revenge porn
sendiri adalah konten dewasa yang di sebarluaskan kepada dunia dan itu gak ada
persetujuan dari pihak pelaku nya.
Dan juga
menurutku ini adalah pelanggaran privasi seseorang.
Hubungan
seks itu adalah sesuatu yang pribadi, selama itu dilakukan karena suka sama
suka tanpa paksaan, juga kesepakatan bersama dan sudah sama-sama dewasa yaudah
apa yang harus di permasalahkan, jangan ikut campur selangkangan orang selama
itu tidak merugikan kalian, kalo dalam masalah agama itu sih urusan dia dengan
tuhan nya, kita buka tuhan yang berhak atas diri dia mengingatkan boleh tapi
tau batas aja, jangan sampe urusan selangkangan lu pada ikut campur.
Menurut ku
mereka merekam kegiatan seks nya sih itu urusan mereka gak ada yag salah
asalkan hanya di nikmati oleh mereka bukan konsumsi umum.
Memang sulit
untuk mematahkan stigma masyarakat kalo wanita gak perawan itu kotor dan
laki-laki gak perjaka itu hebat karena sudah bisa merebut “mahkota” wanita,
sungguh berbanding terbalik bukan?
Jadi ayo
kawan-kawan mulai sekarang kita berantas revenge porn, stop untuk share
privasi orang, gak ada untung nya juga kan buat kita? yang masih nyimpen video
nya ayo segera hapus, untuk apa kita nyimpen “selangkangan” orang lain, Menuhin
memori aja. Kalo ada OA gak jelas yang masih suka share sesuatu seperti itu ada
baik nya segera laporkan. Sebagai generasi modern kita harus bisa lebih bijak
mengunakan teknologi jangan sampai hak privasi orang lain kita bagikan ke
masyarakat tanpa persetujuan dari mereka. Kita harus lebih bisa menghargai
privasi orang lain.











